Why I Stop Purchasing Non-Cruelty-free Products
Hello!
Aku mau ngomongin makeup nih. Aku sukaaa banget makeup. Kadang browsing tentang makeup
atau main-main sama makeup sebentar aja udah jadi refreshing, walaupun kuakui, aku bukan ahli di bidang makeup ini. Sama sekali
bukan.
Begitu juga dengan skin care dan hair care. Newbie banget malah. Tapi kali ini aku mau ngomongin tentang kosmetik dan produk perawatan kulit dan rambut yang cruelty-free!
Begitu juga dengan skin care dan hair care. Newbie banget malah. Tapi kali ini aku mau ngomongin tentang kosmetik dan produk perawatan kulit dan rambut yang cruelty-free!
Walaupun judulnya pake bahasa Inggris, aku akan nulis blog
ini dalam bahasa Indonesia (tapi bahasa santai ya, nggak formal). Yah
campur-campur dikit sih sama bahasa Inggris kalo ada istilah. Gapapa yaa?
Hahahaha
Jadi, udah beberapa bulan ini aku berhenti beli makeup, skin care, dan hair care yang nggak cruelty-free. Belum pernah nge-post banyak di social media mengenai
keputusan aku ini tapi waktu itu salah satu temanku, Silvia Boentoro, sempet
nanya tentang ini. Jadi sekarang aku akan share pemikiran aku di postingan ini
ya. Mungkin bisa jadi pertimbangan kalian juga dalam memilih makeup, skin care, dan hair care. Tapi kalo enggak ya gapapa juga, itu pilihan kalian kok.
Supaya lebih enak bacanya, aku bikin kayak Q&A ya. Yuk mulai!
1) Hmmm jadi, apa sih cruelty-free itu? Bebas kekejaman?
Kekejaman terhadap apa?
Jawab: Terhadap hewan!
2) Lho emangnya perusahaan-perusahaan itu pada
ngapain hewannya sih? Kekejaman apa yang dilakukan?
Jawab: Berdasarkan artikel-artikel yang aku baca, jadi
mereka ngetes produknya (yang dimaksudkan untuk manusia) ke hewan. Ditetesin ke
matanya lah, ke telinganya, dioles ke kulitnya setelah bulunya dibotakin lah...
Dan itu nggak sebentar, karena mereka kan juga harus melihat reaksi hewan itu
sampai berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Ada banyak kok di internet foto-foto bukti hewan-hewan
yang tersiksa, googling aja! Aku nggak akan masukin ke postingan ini karena
terlalu disturbing menurutku.
Oke, udah cari? Udah lihat? Serem nggak?
3) Hewan apa aja sih?
Jawab: Mostly kelinci. Atau tikus. Atau guinea pig (marmut). Tapi setahuku ada juga
yang pake monyet, anjing, atau kucing. Padahal mereka semua kan lucu! (Emang dasar pencinta mamalia).
I'm just showing you how cute a bunny is. (Follow Exempel the bunny on Instagram: https://www.instagram.com/exempelthebunny) |
4) Kenapa dites ke hewan? Kan produknya buat manusia?
Jawab: Nah itu juga yang aku bingung. Hewan-hewan tak
berdosa itu menanggung semua risiko percobaan tanpa persetujuan mereka
(yaiyalah mereka kan nggak ngerti).
Menurut kamu hal ini bisa dibenarkan karena mereka nggak
ngerti? Menurutku justru itu yang salah banget. Bayi juga nggak ngerti apa-apa
kok, belum bisa memutuskan atau membuat kesepakatan. Apakah kamu tega ngetes
produk ke bayi?
5) Trus pake cara apa dong buat ngetes produk?
Jawab: Dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih. Atau
kulit sintetis. Atau human volunteer. Sehingga hasil penelitiannya bisa lebih
akurat. Tapi setahuku kulit sintetis itu mahal dan human volunteer itu harus
dengan perjanjian (dan sepertinya dibayar mahal deh). Teknologi yang lebih
canggih juga membutuhkan uang untuk upgrade kan? Jadi banyak perusahaan yang
mikir ada kok alternatif lain yang nggak ngeluarin uang sebanyak itu buat tes
produk. Padahal alternatif yang mereka pilih itu menyakiti hewan.
6) Kenapa tiba-tiba aja memutuskan berhenti beli produk yang gak cruelty-free?
Jawab: Waktu itu lagi baca-baca artikel mengenai makeup dan ada artikel tentang itu. Lalu jadi kepikiran. Makin sedih
mikirinnya karena aku suka kelinci dan pelihara satu di rumah. Hehehe... and also I feel like putting blood on my face and body
everytime I wear products that are not cruelty-free. Agak lebay
memang tapi aku jadi kepikiran sendiri gitu deh.
7) Jadi makeup, skin care, dan hair care punya kamu yang nggak
cruelty-free dibuang gitu aja?
Jawab: Hmm kalo aku enggak sih. Ya tetep aku simpan, tetep
aku pake sih. Dihabisin aja. Nanti kalo udah habis dan mau beli lagi, baru cari
yang mirip tapi ganti brand jadi yang cruelty-free.
8) Yang nggak cruelty-free yang mana aja sih?
Jawab: Banyak banget! Huhuhu sediihh karena banyak yang aku
suka banget :( Nih aku kasih tahunya yang cruelty-free aja deh ya: NYX, Wet n Wild,
Kat Von D, Stila, The Balm, Too Faced, The Body Shop, Urban Decay, Lush, dan
masih banyak lagi kok. Jangan khawatir!
9) Emangnya tahu dari mana brand-brand tadi cruelty-free?
Jawab: Ada beberapa produk yang punya logo "The Leaping
Bunny" (kelinci lagi lompat) atau ada tulisannya "cruelty-free"
atau "against animal testing". Seperti ini gambar logonya.
Tapi ada juga yang nggak ada logo itu.
List lengkapnya bisa cari tahu di:
- website PETA (People for the Ethical Treatment of Animals): Ada list cruelty-free makeup dan skin care-nya (https://www.peta.org/living/beauty/these-companies-dont-test-on-animals/) dan ada juga list merk makeup & skincare yang tes ke hewan:
- bisa juga ketik nama perusahaannya di http://features.peta.org/cruelty-free-company-search/index.aspx untuk tahu dia cruelty-free atau enggak
Mereka emang demen gitu
menyelidiki perusahaan-perusahaan ini. Biasanya sih ditanya langsung, entah
ingredientsnya apa, lalu dijual di China apa enggak. Lalu disuruh tanda tangan statement gitu.
10) Lho, China? Emang kenapa kalo dijual di China?
Jawab: Ada regulasinya untuk semua perusahaan makeup, skin care, dan hair care yang mau dijual di China (ada tokonya, bukan jual online), itu harus
ngetes produknya ke hewan. Yang ngetes itu ada lembaganya sendiri sih, bukan
perusahaan yang melakukan. Tapi tetep aja, perusahaan kan pasti tahu regulasi
itu. Jadi menurut PETA, yang dijual di China ya berarti nggak cruelty-free. Mau
dia bilang vegan kek, sama aja bohong kalo test on animals. Trus kalo dia bilang "We don’t test on animals, nor ask others to test
on our behalf, except when required by law." Nah, berarti itu nggak cruelty-free.
Untuk hal ini aku belum cari tahu
lagi sih regulasi itu masih berlaku atau nggak. Aku anggap aja masih hahaha ohya, produk Korea hampir semuanya dijual di China kan? Yak,
benar, hampir semuanya nggak cruelty-free. So far, produk Korea yang aku tahu
cruelty-free itu malah merk yang nggak umum, yang aku nggak pernah dengar.
Huhuhu padahal bagus-bagus dan murah-murah ya ðŸ˜
11) Cruelty-free sama vegan apa bedanya?
Jawab: Kalo cruelty-free itu kan nggak tes ke hewan aja.
Kalo vegan, nggak tes ke hewan plus nggak mengandung bahan-bahan yang diambil
dari hewan (animal ingredients). Misalnya beeswax, collagen, keratin, dan bulu hewan.
Untuk sekarang aku ngincar yang cruelty-free aja sih hehe
Ralat: Vegan itu nggak mengandung bahan-bahan yang diambil dari hewan, tapi bukan berarti cruelty-free. Skincare yang vegan bisa juga dites ke hewan :(
12) Di website tadi, list-nya nggak ada yang produk lokal.
Produk lokal cruelty-free nggak?
Jawab: Ada banyak banget produk Indonesia yang cruelty-free.
Ada beberapa yang sudah tercantum di website resminya, ada juga yang aku tanya
sendiri (semoga aja mereka jawabnya jujur ya hahaha). Ini list yang aku punya:
- ESQA
- Luxcrime
- BLP Beauty
- Rollover Reaction
- Beauty Story
- Mineral Botanica
- SASC
- Urban Lips
- Mirabella (Martha Tilaar)
- SOLUSI Organic (Martha Tilaar)
- Evete Naturals
- Posy
- Votre Peau
- Amarissa Skin Care
- Glou Cosmetics
- Plush Brush
- Utama Spice
- JUARA
- Eucalie
- PINKLAB
- Polka
- Studio Tropik
- Elsheskin
- Trope Cosmetics
- Sari Ayu
- Mustika Ratu
- Purbasari
- They Talk About
- SOCIAL Cosmetics
- Artemy Beauty
- Haluu Essentials
- Goban Cosmetics
13) Merk lokal lebih sering memasarkan produknya halal. Kalo
halal udah pasti cruelty-free nggak?
Jawab: Nggak. Karena banyak produk bercap halal MUI dan BPOM
dan sebagainya, tapi keluaran perusahaan yang nggak cruelty-free. Kalo halal tuh
sepertinya lebih ke bahan-bahan yang nggak mengandung alkohol atau babi kali
yah(?)
14) Pake produk yang cruelty-free dan yang enggak tuh ada
pengaruhnya nggak sih di kulit?
Jawab: Kayaknya nggak ada. Ini masalah hati aja sih kayaknya
(ceilah...) tapi aku seneng banget karena pilihanku jadi menyempit, kalo mau
beli-beli jadi ada batasannya kan, jadi nggak mudah tergiur untuk belanja
makeup, skin care, dan hair care lagi hehe
Dulu pernah beli skin care ngasal aja karena
murah dan keliatan bagus iklannya (korban iklan banget ya), pas dipake kayak
nggak ngaruh apa-apa gitu (untung nggak alergi) hahahaha.. Sekarang jadi lebih
concern sih, tiap mau beli kan pasti nyari-nyari taunya lebih gencar, kayak
nyari jodoh. (ENGGA DENG, BECANDA).
Oh dan tentunya nggak perlu gondok kalo ada yang bilang
"Lo nggak pake makeup mahal karena nggak mampu ya?" (true story)
Sekarang mah tinggal jawab aja, "Daripada lo, makeup-nya mahal tapi nyiksa
hewan. Hhhh..." (Maaf curhat dikit)
Ini 5 alasan dari thebodyshop.co.id yang waktu itu aku dapet di newsletter-nya:
15) Walaupun makeup, skin care, dan hair care pilih yang cruelty-free, tapi
kan masih pake pasta gigi atau deterjen yang test on animals. Sama aja dong!
Jawab: Aku mau pelan-pelan aja sih. Untuk sekarang makeup, skin care, dan hair care dulu. Mungkin nanti lama-kelamaan pasta gigi, deterjen, bahkan
cairan softlens (solution) bisa pilih yang cruelty-free. Atau malah jadi vegan
total. Tapi sebenernya masih agak susah sih nemu produk yang cruelty-free atau
vegan di Indonesia. Jadi semacam perlu effort lebih untuk mengambil keputusan
ini.
16) Pernah kepikiran untuk bikin makeup, skin care, atau hair care sendiri?
Jawab: Pernah banget! Entah untuk dijual atau dipake sendiri
aja. Semacam LippieLustxEvete Naturals gitu yah, yang ngeluarin Lip Remedies (mungkin kapan-kapan aku akan review tentang produk ini karena aku suka banget). Tapi yah sekarang masih jadi wacana sih kayaknya.
Udah ah segitu aja Q&A buatanku. Semoga bisa jadi
pertimbangan kalian ya! Kalau kalian ada pertanyaan selain di atas itu, silakan
tanya di kolom comment ya! (Biar ada Q&A beneran gituu hehehe) Aku masih
newbie juga sih, tapi kalo aku bisa jawab pasti aku jawab kok 😉
Lalu kalo ada suggestion merk makeup & skin care yang cruelty-free dan bagus boleh juga share di kolom comment.
Sampai jumpa di postingan berikutnya ya!
Polling sedikit deh, lebih nyaman kalau aku post pake Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia? Thank youu!
Halo!
ReplyDeleteSaya Rahma, dan tidak sengaja menemukan blog ini setelah mencari-cari tentang produk cruelty-free di Indonesia. List yang kamu tulis lengkap sekali dan saya melakukan cek satu per satu, kebanyakan dari mereka sudah menyatakan cruelty-free (ini cara saya untuk memastikan, karena banyak daftar lain yang saya temukan tapi masih abu-abu kebenaran faktanya). Jadi, saya mau mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya sudah membuat post ini! Sangat berguna untuk saya yang sedang mengumpulkan daftar produk cruelty-free yang mudah ditemukan di Indonesia. Sekali lagi terima kasih banyak, semoga harimu menyenangkan! :D
Hai, makasih udah baca blog aku ya! Sebelum aku publish, sebisa mungkin aku akan memastikan kebenarannya dulu, tapi gak menutup kalo ada yang memperbaiki atau ngasih saran kok :)
DeleteHallo kak senang sekali bisa main di blog kamu.
ReplyDeleteOh ya kak untuk produk wardah apakah ada info terkait dia cruelty free atau tidak ?
Mohon jawabannya
Terimakasih kak :))
Hai, makasih udah baca blog aku! Wardah cruelty-free. Aku kenal salah satu orang yang kerja di bagian product development Paragon (grupnya Wardah, Emina, dan Make Over) dan aku juga sempat ikut FGD-nya sebelum launch produk baru. Semoga membantu :)
Deletehai kak, aku bener bener terbantu sama tulisan kakak ini, tp aku mau ralat dikit hehe, kalau produk vegan itu ga berarti dia cruelty free juga loh, dia memang pake bahan yg ga dari hewan, tp ada kemungkinan mereka testing produknya di hewan, over all you help me a lot, thank youu
ReplyDeleteOmg you're right! Akan aku edit postingannya yaa. Thank you so much buat ralatnya :)
Delete